Exammodern – Kapolda Sumbar Klaim Afif Maulana Meninggal Bukan karena Aniaya Polisi: Berdasarkan Keterangan Dokter LGO4D Forensik

Exammodern – Jakarta Kapolda Sumatera Barat( Sumbar), Irjen Angket Suharyono, melaporkan cedera yang menyebabkan Afif Maulana tewas bumi.

Ia mengatakan LGO4D, ini sebab aksi korban yang melompat dari atas Jembatan Kuranji, Padang.

Dampak aksi itu, tutur Suharyono, ada sebagian cedera pada badan Afif Maulana semacam mulai dari patah tulang hingga cedera baret pada bagian badan luarnya. Tidak hanya itu, terdapat pula lebam jenazah sehabis durasi kematian 9 jam.

” Menyebabkan tulang tulang rusuk balik kiri patah satu hingga dengan 6 menusuk alat pernapasan kiri 11 centimeter. Lebam jenazah, sehabis 9 jam jenazah ditemui. Terlihat luar kiri lecet- lecet jatuh dari motor,” nyata Suharyono.

Oleh karena itu, Jenderal Bintang 2 Polri itu menyangkal cocok penjelasan dokter ilmu mayat cedera pada badan Afif bukan sebab aksi penganiayaan oleh anggotanya, begitu juga dituduhkan.

” Bukan menyiksa.( Bersumber pada) penjelasan 10 dokter ilmu mayat,” tuturnya.

Walaupun begitu, Suharyono tidak ingin menjawab lebih jauh pertanyaan kritik yang dilayangkan LBH Padang berlaku seperti daya hukum dari keluarga Afif yang tidak menyambut hasil dari pelacakan polisi.

” Itu hak LBH. Telah aku terangkan dari dini. AM meloncat sehabis sebagian dikala mengajak Adhitya( temannya) buat meloncat. Asumsi kokoh AM meloncat. semenjak dini telah kita nyatakan bukti, BB( benda fakta), penjelasan pakar, serta lain- lain,” jelasnya.

Kapolda Sumbar Kata Jalan Tewasnya Afif Maulana

Kapolda Sumatera Barat Irjen Angket Suharyono menguak jalan terpaut permasalahan kematian anak muda Afif Maulana yang hingga dikala ini dipercayai oleh interogator Polda Sumatera Barat berpulang sebab melompat dari Jembatan Kuranji.

Statment ini menyangkal kompetisi pihak keluarga Afif Maulana yang memberi tahu Kapolda Sumbar Irjen Angket Suharyono ke Propam Mabes Polri dalam permasalahan tewasnya Afif yang dikira sedang aneh sebab diprediksi terdapat penganiayaan.

” Jika Polda Sumbar hingga dikala ini, apalagi semenjak dini, sesungguhnya senantiasa tidak berubah- ubah melaporkan statment kita bukan rekayasa, namun bersumber pada fakta- fakta serta saksi- saksi yang terdapat di TKP,” tutur Suharyono dikala dihubungi, Kamis( 4 atau 7 atau 2024).

Baginya, semenjak dini buat tempat peristiwa masalah( TKP) di Jembatan Kuranji, dipercayai jika Afif Maulana terencana melompat ke bengawan cocok dengan penjelasan Aditya, temannya. Sebab semenjak dini aparat polisi yang menghindari tawuran tidak sempat memandang Afif.

” Ia diprediksi RTP LGO4D memanglah melompat dari atas jembatan itu sebab memanglah detik- detik terakhir kan mengajak Aditya yang memboncengkannya. Itu kan memanglah ingin melompat ke bengawan, melindungi diri,” tuturnya.

Lalu, Suharyono membeberkan terpaut kesesuaian kenyataan dalam hasil pelacakan dengan penemuan hasil pengecekan dari hp Afif yang memusatkan jika anak itu merupakan pelakon tawuran.

” Afif memanglah pelakon tawuran, handphone- nya telah aku cloning, telah aku buka. Kemarin sepekan kita kesusahan membuka handphone- nya Afif. Sebab apa? Sebab password enggk ketahui kita. Sedemikian itu dicoba- coba, nyatanya bertepatan pada lahir Afif seperti itu yang kesimpulannya terkini terbuka,” tutur Suharyono.

” Serta itu terkini buat kita terkejut, astaga nyatanya Afif itu telah terdapat obrolan dengan Aditya. Itu memanglah yang mengajak tawuran justru Afif Maulana itu,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *